Belajar Sejarah Alat Musik Tradisional Gambang Kromong
belialatmusik.com – Gambang kromong merupakan alat musik tradisional khas masyarakat betawi yang mana dijadikan sebagai alat untuk menyampaikan ekspresi melalui melalui media bunyi. Awal mula kemunculan alat musik ini di kalangan masyarakat Cina Benteng atau dulunya dikenal sebagai Tionghoa peranakan sekitar tahun 1930-an mulai sangat populer keseniannya. Awal kemunculan pertama kali alat musik gambang kromong hanya dikenal dengan sebutan gambang. Kemudian barulah ada tambahan kata kromong dibelakang nama gambang sejak memasuki abad ke-20.
Nama alat kesenian ini juga diprakarsai oleh seorang bernama Nie Hoe Kong. Upacara adat seperti sunatan, pernikahan, hingga nazar selalu disemarakkan dengan gambang kromong yang mana memang sebagai hiburan masyarakat betawi kala itu.
Sejarah Alat Musik Gambang Kromong dari Betawi
Popularitas gambang kromong dimulai sejak tahun 1937 dengan pemain terdiri dari orang Cina semua. Hampir setiap daerah di betawi pada kala itu memiliki orkes gambang kromong yang tersebar dari daerah Bekasi, Karawang, Bogor, Tangerang, Jatinegara, Sukabumi dan Serang. Orkes gambang kromong juga sering memainkan lagu-lagu khas cina selama pementasannya.
Dalam sebuah perayaan adat atau tradisi seperti Cap Go Meh, kebanyak orang cina memainkan gambang kromong sebagai pemeriah suasana. Jadi unsur cina sangat melekat pada keseluruhan instrumen musik ini.
Struktur Pemain Alat Musik Gambang Kromong
Alat musik tradisional gambang kromong membutuhkan sekelompok anggota yang harus memainkannya. Dimana dalam kelompok tersebut memiliki fungsi dan peranan sendiri ketika memainkan kesenian ini. Terdapat pula seorang pemimpin yang bertugas sebagai pengkoordinasi anggota lain hingga menentukan keahlian pemain. Jadi, bisa dikatakan pemimpin dalam sebuah grup musik gambang kromong dapat diartikan sebagai pemilik atau seseorang yang berwenang dalam pementasan musik tradisional tersebut.
Ada sebutan panjak dalam alat musik tradisional ini dikhususkan untuk pemain yang terdiri dari 8 sampai 25 orang. Jumlah panjak atau pemain musik bisa disesuaikan dengan kebutuhan pementasan nantinya.
Instrumen Gambang Kromong
Gambang dan seperangkat kromong merupakan dua buah alat musik utama dalam kesenian gambang kromong. Ditambah dengan beberapa alat musik atau instrumen lain sebagai pelengkap, seperti bangsing, gendang, gong, su-kong, kecrek, teh-hian, ningnong dan kong-a-hian. Selain beberapa alat musik tambahan itu, masih ada sekitar lima buah alat musik atau instrumen yang mana tidak dimainkan lagi hingga sekarang.
Dalam kesenian ini nada yang dimainkan hanya lima buah yang diberi dalam bahasa Tionghoa memiliki arti, yakni do (c) = siang, re (d) = che, mi (e) = kong, sol (g) = liuh dan la (a) = u. Salendro dalam laras kesenian ini disebut dengan salendro mandalungan atau selendro cina karena kental ciri khas Tionghoa.
Dalam orkes gambang kromong bernada pentagonis, berikut merupakan instrumen musik tradisional yang sering digunakan :
Baca Juga : Tips Merawat Gitar Vintage
Gambang
Instrumen gambang direpresentasikan dalam bentuk mirip dengan sebuah perahu yang mana ada bilah-bilah kayu manggarawan pada bagian atas instrumen, suangking hingga ada bentuk persegi panjang yang merupakan huru batu.
Ukuran bilah ini berkisar antara 29-59 cm dan pada bagian atas resonator diberikan kunci berupa paku agar tidak goyah. Alat musik gambang dimainkan memakai dua buah kayu sepanjang 30-35 cm dengan cara dipukul.
Kromong
Kromong terdiri dari kumpulan gong “pecon” berjumlah 10 buah yang disusun dalam sebuah rak kayu dua baris dengan bahan terbuat dari kuningan atau perunggu. Bagian bawah kotak khusus pecon ini akan ada tali penyangga. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan kayu lonjong sehingga menghasilkan nada-nada dari pecon baris pertama dan pecon baris kedua secara bersamaan.
Kong-a-hian, Teh-hian, dan Su-kong
Bentuk dari alat musik ini umumnya sama, yang membedakkan hanyalah bagian gagang dan ukuran senator saja. Karena berdawai dua cara memainkannya adalah digesek memakai tongkat bersenar plastik.
Kong-a-hian, Teh-hian, dan Su-kong terdiri dari resonator yang terbuat dari tempurung kelapa dengan lapisan kulit tipis. Bentuk alat penegangnya juga dari tiang kayu berbentuk bulat panjang.
Gong dan Kempul
Instrumen musik gambang kromong ini terbuat dari perunggu atau kuningan yang berbentuk lingkaran dengan bagian tengah seperti kenop (menonjol). Terbagi dalam ukuran 45 cm dan 85 cm yang memiliki fungsi dasar sebagai pewatas ritme melodi dan penentu irama dasar.
Bangsing
Bangsing merupakan alat musik suling kecil dengan dengan total enam lubang nada sepanjang bagian bulat panjangnya. Cara memainkannya sama dengan cara main suling biasanya dengan cara ditiup.
Gong Enam
Memiliki total gong sebanyak enam dengan ukuran kecil-kecil dengan susunan nada 3, 1, 6, 2, 1, 5. Gong enam digantung pada gawangan kayu saat dimainkan.
Kecrek
Alat musik ini disusun di atas papan kayu yang mana terdiri dari dua sampai empat lempengan logam tipis. Fungsi utama kecrek adalah sebagai pengatur irama yang mana dimainkan dengan cara dipukul.
Ningnong
Diameter alat musik ini sekitar 10 cm dan berbentuk seperti piringan kuningan atau logam perunggu bertangkai satu. Cara memainkannya dipukul secara bergantian dari kiri ke kanan menggunakan tongkat besi kecil.
Gendang
Bagian tengah gendang dibuat kembung dengan bentuk silinder berongga yang mana bahan dasar pembuatnya adalah kayu. Sedangkan kulit gendang sendiri terbuat dari kulit kerbau atau kulit kambing. Fungsi gendang dalam instrumen musik adalah sebagai pengatur irama.