Beberapa Musisi yang Menjual Alat Musiknya Untuk Bertahan di Era Pandemi
belialatmusik.com – Pandemi virus covid19 sudah berlangsung lebih dari 7 bulan lamanya, melanda negara kita Indonesia dan juga banyak negara lainnya di dunia. Sampai hari ini virus covid19 masih menjadi ancaman bagi umat manusia, menyebabkan beberapa hal menjadi lebih terbatas daripada biasanya. Hal ini berdampak pada banyak hal, seperti banyak orang kehilangan pekerjaan atau pendapatannya berkurang dibanding dengan pendapatan sebelum pandemi covid19. Salah satu yang paling merasakan dampaknya yaitu para musisi.
Sebelum pandemi covid19, industri musik tanah air bisa dibilang sedang berjalan cukup bagus. Tahun-tahun terakhir sebelum adanya pandemi virus covid19, event dan festival musik sedang tumbuh dan berjalan terus menerus sepanjang tahun, baik di kota besar atau di daerah sekalipun. Banyak musisi bisa tampil dan mendapatkan honor dari panggung ke panggung, selain mendapat pemasukan dari penjualan album dan juga merchandise.
Tahun 2020 baru berjalan selama dua bulan pandemi virus covid 19 melanda dunia, dan Indonesia juga tak luput dari itu. Akhirnya tidak ada lagi event dan festival musik yang diselenggarakan, dan banyak event yang awalnya akan digelar pada tahun ini batal diselenggarakan, sebagian juga ditunda atau juga diubah format acaranya.
Sebenarnya sudah ada alternatif baru, yaitu acara musik yang diselenggarakan secara virtual, namun hal ini tentu belum bisa mengakomodir semua musisi, apalagi musisi yang biasa tampil menjadi pengisi di sebuah cafe atau tempat hiburan. Masih banyak musisi yang belum bisa kembali tampil dan mendapatkan penghasilan seperti semua, sehingga beberapa mereka mencoba cara lain untuk bisa bertahan. Seperti beberapa musisi berikut ini yang mencoba bertahan dengan menjual alat musiknya.
Jasir Ramadhan
Musisi asal makassar ini merupakan gitaris home band yang biasa tampil atau manggung di beberapa cafe atau tempat hiburan yang ada di kota Makassar. Jasir Ramadhan sekarang ini telah menjual gitar yang biasa dipakai untuk bekerja bersama band nya.
Hal ini terpaksa ia lakukan karena selama ada pandemi virus covid 19 ini jadwal manggung mereka berhenti atau tidak ada sama sekali. Uang hasil penjualan gitar dipakainya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari seperti membayar listrik dan juga untuk biaya sehari-hari lainya. Sampai sekarang band nya belum juga diizinkan untuk tampil lagi di tempat hiburan atau di cafe-cafe yang ada di makassar.
Dalam usahanya bertahan di tengah pandemi virus covid 19 ini, Jasir Ramadhan sebenarnya juga sudah mencoba cara lain, yaitu dengan mencoba berjualan kue secara online. Namun usaha ini ternyata memang belum bisa mencukupi kebutuhan, dan belum setara dengan penghasilan sebelumnya dikala masih aktif main band.
Baca Juga : Beli Gitar Fender Stratocaster Bayar Pakai Dana Tunaiku Saja
Lem Ben
Lem Ben seorang musisi asal aceh ini juga mengalami hal serupa seperti Jasir Ramadhan, terpaksa menjual alat musik yang selama ini dipakai untuk bermain band dan mendapatkan penghasilan yang selama ini menghidupinya. Pekerjaanya sebagai seorang musisi selama ini telah menjadi sumber penghasilan yang paling besar, dengan terampil di berbagai acara dan panggung hiburan. Namun setelah adanya pandemi ini, penghasilan utama dari bermain musik otomasi terhenti.
Lem Ben berharap di situasi pandemi ini ada solusi atau cara lain agar para musisi atau para pekerja seni tetap bisa menjalani pekerjaanya. Karena sampai sekarang ini para musisi dan pekerja seni yang ada di Aceh belum bisa kembali tampil dan bekerja seperti sedia kala, sebelum ada pandemi virus covid 19. Karena sampai sekarang belum ada izin untuk kembali menyelenggarakan event atau acara musik, dan juga belum ada cafe atau tempat hiburan yang mengadakan live musik seperti biasanya.
Sampai sekarang ini ada beberapa event atau pertunjukan musik yang batal diselenggarakan atau ditunda. Selain pertunjukan musik, beberapa pertunjukan seni juga banyak yang dibatalkan, padahal mungkin event ini setiap tahun sudah rutin diselenggarakan.
Industri seni dan hiburan memang sangat terdampak akibat adanya pandemi virus covid 19. Sampai saat ini banyak musisi bertahan dari tabungan yang selama ini mereka simpan, dan tidak tahu bisa bertahan sampai kapan. Karena sampai sekarang belum banyak event musik yang bisa mengakomodir sebagai besar musisi ataupun pekerja seni.
Panggung virtual yang selama sudah ada juga dirasa belum bisa menggandeng banyak musisi, karena media virtual memang tidak sebesar event musik atau festival yang sebelumnya rutin digelar di berbagai kota di Indonesia. Dengan adanya Artikel ini diharapkan mampu menyuarakan isi hati para musisi dan pekerja seni untuk segera bisa kembali tampil dan mendapatkan penghasilan seperti semula, tentu dengan protokol kesehatan yang sekarang banyak diterapkan di berbagai acara.