Alat Musik Tradisional Indonesia ini Sudah ada Sejak Ratusan Tahun Lalu
Apabila kita berbicara mengenai kebudayaan Indonesia tentunya tidak pernah habis. Sangat banyak keanekaragaman mulai dari baju adat, tarian, suku, etnis, agama sampai alat musik tradisional. Hal ini adalah sebuah warisan nenek moyang yang sengaja diturunkan untuk dilestarikan ke generasi berikutnya.
Seperti yang kita ketahui jika kebudayaan Indonesia sangat terkenal sebab keberagamannya dimata seluruh penduduk dunia sampai banyak masyarakat luar negeri yang sengaja pindah ke Indonesia untuk bersekolah ataupun untuk mempelajari kebudayaan Indonesia, salah satunya yaitu alat musik tradisional.
Lalu, apa saja alat musik tradisional yang dimiliki oleh Indonesia? Yuk, simak ulasannya berikut ini.
Inilah Berbagai Alat Musik Tradisional Indonesia
-
Serune Kalee
Alat musik yang pertama berasal dari kota Aceh yang mempunyai bentuk hampir mirip dengan klarinet. Serune kalee dibuat dari bambu keras, tetapi mempunyai berat atau masa yang ringan. Bambu tersebut akan direndam selama 3 bulan dan akan dibentuk mirip seruling.
Di bagian depannya akan diberi bulatan seperti corong. Ada beberapa lubang pada alat musik ini, tetapi hanya 6 lubang saja yang akan dipakai untuk mengatur nada dan sisa 1 lubangnya dipakai untuk sumber suara atau tempat untuk meniup Serune Kalee ini.
-
Aramba
Aramba adalah alat musik tradisional yang berasal dari Sumatera Utara, tepatnya di Nias. Alat musik ini mempunyai bentuk layaknya gong. Sebagian orang ada yang mengatakan jika aramba asalnya dari Jawab karena adanya pertukaran di masa lalu, tetapi pernyataan tersebut belum pasti kebenarannya.
Aramba mempunyai ukuran dan bentuk yang beragam, terdapat ukuran yang besar dan ukuran kecil. Setiap ukurannya memiliki fungsi dan nada yang berbeda. Sangat unik, bukan? Selain itu, aramba juga menjadi alat musik yang masih dimainkan hingga saat ini.
-
Saluang
Alat musik selanjutnya yaitu Saluang, alat musik ini berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Saluang juga termasuk dalam golongan alat musik aerofon. Selain itu, jika Anda baru pertama kali melihatnya, pasti Anda akan mengatakan jika alat musik ini adalah Suling. Ya, Saluang memang sangat mirip dengan suling dan sama-sama terbuat dari bambu.
Bambu yang dipakai bukanlah sembarang bambu, tetapi memakai bambu talang. Warga Minangkabau meyakini jika bambu terbaik yaitu bambu yang mereka temukan di sungai. Panjang dari alat musik ini sekitar 40 sampai 60 cm dan berdiameter 3-4 cm.
-
Nafiri
Nafiri adalah alat musik tradisional dari Riau yang memiliki bentuk seperti terompet. Alat musik nafiri biasanya terbuat dari ruas bambu, tempurung kelapa, daun kelapa dan kayu.
Cara memainkan nafiri ini Anda harus meniupnya dan mempunyai fungsi menjadi pengiring musik, tarian tradisional, ritual untuk memanggil roh nenek moyang dan acara kebangsawanan.
- Gambus
Selanjutnya ada Gambus yang juga menjadi alat musik tradisional yang berasal dari Riau juga, lho. Alat musik ini masuk dalam golongan alat musik kordofon. Jika dilihat sekilas Gambus mirip seperti mandolin yaitu alat musik tradisional yang berasal dari Timur Tengah.
Tetapi Gambus mempunyai paling sedikit 3 senar atau dawai hingga 12 dawai. Biasanya Gambus akan dimainkan dan diiringi dengan alat musik gendang yang tergabung dalam orkes yang dikenal sebagai orkes Gambus.
-
Burdah atau Gendang Oku
Biasa dikenal dengan sebutan burdah ini yang merupakan alat musik tradisional khas Sumatera Selatan. Meskipun sering disebut menjadi gendang, naun burdah mempunyai bentuk seperti rebana tetapi mempunyai ukuran yang besar dibandingkan gendang.
Burdah terbuat dari kayu pohon nangka yang tengahnya dilubangi melingkar. Pada lubang tersebut akan dilapisi oleh selaput membran yang dibuat dari kulit hewan untuk sumber suara. Burdah akan dimainkan menjadi pengiring lagu bernuansa religi pada acara keagamaan.
-
Dol
Alat musik tradisional selanjutnya yaitu Dol yang berasal dari provinsi Bengkulu. Dol dibuat dari bonggol pohon kelapa dan dibagian tengahnya akan dibolongi, lalu dilapisi dengan kulit kambing atau sapi.
Dol juga memiliki ukuran sekitar 70 sampai 125 cm dengan tinggi nya 75 sampai 100 cm. Cara memainkan Dol yaitu dengan ditabuh memakai tongkat, namun terdapat 3 macam cara penabungan menurut keadaan dan situasi saat Dol dimainkan.
-
Bende
Bende biasa dikenal dengan canang, alat ini berasal dari provinsi Lampung. Umumnya bende dibuat dari kuningan atau perunggu seperti pada alat musik gong biasanya, hanya yang menjadikan perbedaan terletak di ukuran dan warnanya. Bende mempunyai ukuran yang sangat kecil dibandingkan gong.
Cara memainkannya yaitu dengan memukul bagian yang menonjol pada bagian tengah bende ini. Pemukulnya terbuat dari kayu yang dilapisi dengan kain, sehingga bisa menghasilkan suara yang tidak kasar dan tidak merusak bende.
Demikianlah ulasan tentang alat musik tradisional Indonesia yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Semoga dengan membaca ulasan di atas, Anda bisa mengenal lebih banyak lagi alat musik tradisional milik Indonesia.