Tips Membeli Gitar Dengan Dana Pinjaman
Semakin maraknya fintech yang menawarkan pinjaman online dengan persyaratan yang mudah, dinilai sangat membantu bagi masyarakat yang sedang dalam kondisi keuangan yang kritis. Namun, berita soal pinjaman online dengan bunga yang tinggi dan melakukan penagihan utang yang memaksa membuat calon peminjam berpikir ulang saat ingin mengajukan kredit. Apakah kredit cepat aman, atau justru sebaliknya? Untuk mendapatkan jawaban, berikut ini ulasannya.
Hal Hal yang Harus Dilakukan Agar Kredit Tidak Membebani
- Memilih Fintech yang Telah Terdaftar di OJK
Ada banyak sekali fintech yang menawarkan jasanya baik di sosial media, hingga pengiriman pesan kepada calon peminjaman. Bahkan saat ini ada banyak aplikasi pinjaman online yang dapat diunduh dengan mudah melalui Google Play Store atau App Store. Tentu tidak semuanya layak dan aman digunakan. Anda bisa mengetahui apakah fintech tersebut aman digunakan atau tidak dengan melihat apakah perusahaan tersebut sudah terdaftar di OJK. Tunaiku memenuhi syarat tersebut.
Apalagi setiap fintech atau perusahaan yang menawarkan jasa di bidang keuangan harus mendaftar ke OJK terlebih dahulu. OJK bertujuan memberikan uji kelayakan kepada perusahaan serta menjadi payung hukum bagi nasabah apabila nantinya dirugikan. Saat ini ada ratusan fintech pinjaman online yang sudah terdaftar di OJK. Dengan memilih fintech yang sudah terdaftar di OJK, maka dapat dipastikan jika fintech tersebut legal dan tidak melakukan penipuan.
- Memilih Suku Bunga Serta Tenor yang Sesuai dengan Kemampuan
Umumnya fintech memberikan suku bunga yang bervariasi. Umumnya, suku bunga yang diberikan sangat tinggi dengan tenor yang sangat singkat. Mungkin ini juga menjadi salah satu kekurangan dari kredit cepat. Penetapan bunga dan tenor tersebut bukan tanpa sebab melainkan sudah dipertimbangkan dengan manajemen resiko melihat perputaran uangnya jauh lebih cepat. Selain itu, pinjaman juga diberikan juga tidak disertai memberikan jaminan.
Maka bisa dikatakan jika suku bunga yang tinggi dan waktu pelunasan yang singkat merupakan jaminan risiko kredit yang tinggi. Tidak hanya itu, pencairan uang pinjaman juga lebih cepat dilakukan bahkan bisa dilakukan dalam waktu sehari saja. Berbeda dengan pinjaman yang diajukan ke bank atau lembaga lain dalam bentuk KTA. Maka dari itu, sebagai calon peminjam anda harus memahami hal ini dengan baik sebelum mengajukan pinjaman online.
Anda bisa melakukan riset terlebih dahulu untuk mencari tahu fintech mana yang memberikan pinjaman dengan suku bunga yang terjangkau dan tenor yang lebih lama. Dengan memilih fintech dengan kriteria tersebut, maka bisa dikatakan jika kredit yang diajukan tidak akan membebani. Mengingat anda memiliki waktu yang lebih luang untuk membayar cicilan pinjaman, sehingga uang yang ada bisa digunakan untuk kebutuhan lain yang lebih mendesak.
- Rasio Utang Tidak Lebih 30 Persen
Selanjutnya, kredit cepat bisa dinilai aman jika anda memiliki rasio utang di bawah 30 persen. Mengingat penambahan kredit sama dengan menambah cicilan yang harus dibayarkan setiap bulannya. Untuk itu, sebelum mengajukan pinjaman online yang ditawarkan oleh fintech, anda harus menghitung terlebih dahulu besaran rasio utang. Jika ternyata rasio utang belum sampai 30 persen meskipun ditambahkan kredit yang anda ajukan, kemungkinan besar tidak akan menjadi masalah.
Selain itu, anda juga harus memastikan jika kebutuhan untuk mengajukan kredit memang sangat mendesak. Jangan sampai anda mengambil kredit hanya untuk berbelanja lebih banyak atau sekedar hangout bersama rekan rekan yang lain. Tujuan pinjaman untuk hal hal yang konsumtif, hanya akan menambah beban keuangan. Karena akan semakin banyak cicilan yang harus dibayarkan. Terkecuali jika memang untuk mengembangkan usaha atau hal bermanfaat yang lain.
- Tidak Menggunakan untuk Membayar Hutang
Kesalahan yang sering terjadi yaitu meminjam utang untuk membayar utang yang lain, atau istilahnya gali lubang tutup lubang. Padahal keputusan ini justru akan membuat anda semakin terjebak dalam hutang yang semakin banyak. Bayangkan jika anda meminjam hutang lebih dari satu fintech, dimana setiap fintech memberikan bunga yang tinggi. Jika dihitung lebih teliti, utang yang harus dibayar menjadi bertambah semakin banyak akibat suku bunga tersebut.
Akan lebih baik jika anda melunasi hutang pertama terlebih dahulu, baru kemudian mengajukan pinjaman yang lain. Metode ini dirasa lebih tepat agar and tidak semakin terjebak dalam lingkaran utang. Kesalahan ini biasanya terjadi akibat perhitungan keuangan yang tidak matang. Oleh sebab itu, anda harus menyisihkan penghasilan untuk membayar hutang terlebih dahulu, sebelum menggunakannya untuk kebutuhan lain yang tidak mendesak.
Memilih fintech untuk mengajukan pinjaman memang tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Jika anda melakukan beberapa hal diatas, maka bisa dikatakan bahwa kredit cepat di aplikasi Tunaiku menjadi aman untuk diajukan.