Sejarah Gamelan dalam Musik Tradisional Indonesia
Gamelan Jawa merupakan alat musik tradisional Indonesia yang sudah mendunia. Masih dalam ingatan, TV lokal menayangkan iklan yang menampilkan seperangkat gamelan yang dimainkan oleh pemain dari klub sepak bola Inggris Arsenal sebagai kampanye promosi kedatangan mereka di Indonesia.
Ini merupakan pengakuan identitas gamelan sebagai milik masyarakat Indonesia saja. Kehadiran set gamelan Jawa dalam koleksi museum Paris dan National Museum of Music di Amerika Serikat seharusnya juga membuat masyarakat bangga karena alat musik tradisional Indonesia semakin dikenal di dunia.
Sejarah Gamelan
Gamelan berasal dari bahasa Jawa “gamel” yang artinya memukul/memukul, dan akhiran “an” mengacu pada kata ganti. Secara umum diartikan sebagai sekelompok alat musik yang dimainkan dengan cara ditepuk atau dipukul.
Sebenarnya alat musik gamelan juga banyak terdapat di berbagai daerah di Indonesia, namun kata gamelan Jawa umumnya mengacu pada gamelan yang ada di Jawa Tengah. Alat musik gamelan diperkirakan sudah dikenal di Jawa sejak tahun 326 Saka, ketika penggambaran permainan gamelan muncul di relief candi Borobudur dan Prambanan.
Gamelan Jawa yang berirama lembut biasa digunakan untuk mengiringi pertunjukan wayang dan pertunjukan tari. Dalam perkembangannya, gamelan Jawa kemudian menjelma menjadi pertunjukan musik dan dibawakan oleh penyanyi bernama sinden.
Gamelan Jawa juga dimainkan sebagai musik pengiring pengantin di keraton Jawa, dan masyarakat Jawa masih menggunakan gamelan sebagai pengiring resepsi pernikahan sampai sekarang.
Alat-alat musik lainnya yang masuk dalam gamelan
Pada dasarnya gamelan merupakan satu kesatuan dari beberapa alat musik lainnya, sehingga nantinya akan menghasilkan nada yang indah dan enak didengar. Nah, berikut dibawah ini adalah instrumen tersebut :
-
Gendang
Gendang dalam musik gamelan adalah “irama pamurba”, yaitu mengatur irama dan tempo musik yang dimainkan. Peran penting drum adalah penabuh atau penabuh selalu ditempatkan di bagian kepala musik pengiring.
-
Gong
Alat musik gamelan terbuat dari logam kuningan dan diletakkan dengan cara digantung. Saat akan memukul, pegang gong dengan lima jari dan pukul dengan tongkat pendek. Ada tiga jenis gong, gong siyem kecil, gong suwukan tengah, dan gong besar besar.
-
Suling
Instrumen ini berfungsi sebagai pengelola lagu. Terbuat dari bambu dengan lubang di dalamnya untuk pitch atau tuning. Suling terdiri dari suling slendro dan suling pelog yang berbeda letak lubangnya. Suara seruling sangat lembut.
-
Gambang
Instrumen ini terdiri dari 18 bilah kayu atau bambu yang diletakkan di atas dudukan resonan. Daunnya disusun berjajar dari yang terkecil hingga terbesar, menghasilkan nada yang berbeda. Ada dua jenis gambang, gambang slimdro dan gambang pelog. Gambang berfungsi sebagai komposer.
-
Bonang
Bonang terbuat dari perunggu dan memiliki empat belas buah yang disusun berjejer di satu tempat memanjang. Dimainkan dengan cara dipukul dengan dua alat musik perkusi yang salah satu ujungnya ditutup dengan kain atau karet.
-
Siter
Siter adalah alat musik gambus dalam gamelan Jawa yang memiliki 11 dawai atau senar dan dapat menghasilkan nada slendro maupun pelog. Guzheng memainkan peran lagu dan dimainkan dengan kecepatan yang sama dengan gambang.
-
Rebab
Rebab adalah alat musik gesek dengan tiga atau dua senar logam (tembaga). Badan piano itu bulat dan gagangnya panjang. Dalam gamelan Jawa, biola tidak hanya melengkapi nyanyian sinden yang mengiringinya, tetapi juga digunakan untuk memandu arah lagu sinden, terutama pada ketukan-ketukan yang lembut.
-
Kenong
Terdiri dari slendro kenong dan pelog kenong, dan fungsinya untuk menentukan batas-batas gatra sesuai dengan bentuk gending, menentukan irama, dan mengatur tempo gending yang dimainkan. Alat musik yang terbuat dari logam kuningan ini dimainkan dengan cara dipukul dengan alat.
-
Kempul
Bentuk alat musik gamelan ini seperti gong, namun volumenya kecil, totalnya ada 8-10 buah, dan setiap buah memiliki nada yang berbeda. Terdiri dari slendro kempul untuk lapangan 1, 2, 3, 5 dan 6 dan pelog kempul untuk lapangan 1, 2, 3, 5, 6 dan 7.
Fungsi kempul dalam pertunjukan karawitan adalah untuk menekankan irama dalam karya tersebut. Seperti gong, kempul dipukul dengan alat pemukul yang salah satu ujungnya dilapisi kain tebal.
-
Kethuk
Selanjutnya adalah Kethuk yang mana instrumen ini memiliki fungsi untuk menjaga kestabilan dari irama instrumen lain supaya tetap harmonis. Alat musik ini biasanya dimainkan dengan metode dipukul dan memakai alat khusus, ujung dari pemukul tersebut dilapisi kain.
-
Kempyang
Kempyang memiliki fungsi untuk alat musik ritmik, dimana akan membantu gendang menjadi lebih kuat dalam menentukan bagaimana bentuk dari gending dan memperlihatkan jenis-jenis irama. Pada umumnya kempyang akan dimainkan secara bergantian dengan kethuk, sehingga dapat menghasilkan harmoni indah.
Selain alat-alat yang telah disebutkan diatas, masih ada beberapa alat musik lain yang menjadi kesatuan dari gamelan, yaitu Gender, Saron, Slenthem, Demung, Kemanak dan Cemplung.